Karimun, metro12news.id – Direktur Jenderal Bea Cukai (Dirjen BC) Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama, resmi menutup Operasi Patroli Terpadu Jaring Sriwijaya dan Jaring Walacea, Selasa, 29 Juli 2025.
Operasi Patroli Terpadu Bea Cukai Jaring Sriwijaya dan Jaring Walacea sendiri merupakan operasi tahunan yang dilaksanakan untuk menjalankan fungsi pengawasan maritim.
Djaka mengatakan, keberhasilan operasi ini menjadi bukti konkret komitmen Bea Cukai dalam menegakkan hukum dan menjaga kedaulatan ekonomi Indonesia melalui pengawasan maritim yang kuat dan sinergis.
Tidak hanya itu saja, patroli tersebut dilakukan untuk melindungi negara dari potensial kerugian penerimaan sekaligus menjaga masyarakat dan peredaran barang ilegal dan berbahaya
Bea Cukai dalam kurun waktu dua bulan melaksanakan operasi patroli laut terpadu, berhasil melakukan penegahan yang melanggar kepabeanan dan cukai secara signifikan,” ujar Djaka di Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau, Tanjungbalai Karimun.
“Mengapresiasi sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran Bea Cukai yang terlibat dalam operasi patroli terpadu, berhasil melakukan 16 penegahan kasus dibidang impor dan ekspor,” tambah Djaka.
Djaka menyebut, patroli laut terpadu Jaring Walacea berfokus di wilayah Kalimantan bagian timur, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi bagian utara, Sulawesi bagian selatan, perairan Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur hingga Maluku dan Papua.
“Operasi patroli terpadu ini dilaksanakan selama dua bulan, terhitung sejak 1 Mei hingga 7 Juli 2025, dengan mengerahkan 43 kapal patroli jenis RIB 28 meter, 38 meter dan 15 speedboat serta melibatkan 816 orang personel,” beber Djaka.
Djaka pun mengapresiasi seluruh jajaran Satuan Tugas Patroli Laut Bea Cukai beserta seluruh pihak TNI, Polri, dan Kementerian/Lembaga terkait yang mendukung pelaksanaan operasi sehingga dapat berjalan dengan maksimal.
Sebagai langkah lanjutan dari keberhasilan ini, Bea Cukai melaksanakan operasi pengawasan berkelanjutan, melalui pembentukan Satuan Tugas Pemberantasan Penyelundupan yang telah berjalan sejak awal Juli 2025.
“Pembentukan Satgas ini adalah wujud komitmen kami untuk menjaga wilayah kedaulatan maritim Indonesia secara berkelanjutan dengan pendekatan kolaboratif lintas sektor,” imbuhnya.
Hadir dalam penutupan operasi patroli terpadu Jaring Sriwijaya dan Jaring Walacea, Asisten Deputi Bidang Penanganan Kejahatan Konvensional, Kekayaan Negara, Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Brigjen Pol. Irwansyah.
Lalu, Pangkoarmada I Laksamana Pertama TNI Fauzi, Kapolda Kepri Irjen Pol. Asep Safrudin, Ketua DPRD Kepri Imam Sutiawan, perwakilan Kejati Kepri, perwakilan Pemprov Kepri dan Bupati Karimun Iskandarsyah. (yan).