Karimun, metro12news.id – Banyaknya pelabuhan tikus (tidak resmi) yang ada di Tanjungbalai Karimun menjadi tempat favorit bagi para pengusaha untuk membawa masuk barang dari luar negeri tanpa ada pengawasan.
Hal inipun terkesan ada pembiaran dari petugas Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B TBK Tanjungbalai Karimun, sehingga para pengusaha tersebut bebas melakukan aktifitas bongkar muat di pelabuhan-pelabuhan tikus.
Diduga petugas KPPBC Tanjungbalai Karimun cawe-cawe dengan pengusaha (mafia) sehingga aktifitas bongkar muat di pelabuhan-pelabuhan tikus yang ada di Karimun bebas berjalan.
Ini tentunya sangat berdampak terhadap hilangnya penerimaan negara dari sisi pajak bea masuk, akibat minimnya pengawasan KPPBC Tanjungbalai Karimun terhadap masuknya barang-barang dari luar negeri.
Dari pantauan media ini di beberapa pelabuhan tikus yang ada di Tanjungbalai Karimun setiap kapal yang mengangkut barang dari luar negeri sandar, kapal-kapal tersebut bebas bongkar muat tanpa pengawasan bea cukai.
Hal ini menjadi kecurigaan kita terhadap masuknya barang-barang dari luar negeri tidak adanya pengawasan bea cukai untuk penerimaan pajak negara.
Patut dipertanyakan masyarakat terhadap kinerja KPPBC Tanjungbalai Karimun, atas maraknya barang-barang dari luar negeri masuk ke Karimun melalui jalur pelabuhan tikus.
Sementara itu saat dikonfirmasi kepada salah satu pejabat di KPPBC Tanjungbalai Karimun terkait pengawasan yang mereka lakukan terhadap pelabuhan-pelabuhan tikus di Karimun ini, pejabat tersebut tidak bisa memberikan jawaban dengan berdalih menunggu pimpinan. (redaksi)