Karimun, metro12news.id – Kekosongan Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Poros, Kabupaten Karimun sudah terjadi sejak enam hari terakhir.
Dari pantauan media ini pada Selasa 18 Januari 2022, hingga siang hari tadi BBM jenis Pertalite, Bio Solar dan Pertamax masih belum tersedia karena masih dalam proses pengiriman seperti yang tertera pada pengumuman yang dibuat oleh pihak pengelola SPBU.
Direktur Utama Perusda Karimun, Devanan Syam, selaku pengelola SPBU Poros mengatakan jika kekosongan tersebut dikarenakan adanya keterlambatan kapal pengangkut dari stasiun pengisian Tanjunguban, Bintan.
“Keterlambatan pengiriman ini karena kemarin kapal pengangkut yang biasa kita pakai rusak, dan penukaran kapal kita baru dapat sesudah tiga hari,” ucap Devanam Syam pada wartawan di Coastal Area, Selasa 18 Januari 2022.
Dev juga mengatakan, kondisi cuaca dan antrian di tempat pengisian juga menjadi penyebab lambatnya pengiriman tiba di Kabupaten Karimun.
“Masalah kedua yakni antrian, karena kondisi di Tg Uban sudah tidak seperti dulu. Faktor alam juga menjadi kendala karena tadi malam ombak lumayan besar,” ujarnya.

Dirut Perusda Karimun selaku pengelola SPBU Poros, Devanam Syam
Devanam Syam mengatakan, jika tidak ada kendala kapal pengangkut suplai (transporter) BBM di Karimun akan tiba pada malam ini, sehingga dapat langsung didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Paling lambat malam ini sudah sampai di Karimun dan besok di SPBU kita sudah tersedia BBM,” katanya.
Untuk kuota kata Dia, dalam sekali pengambilan BBM pihaknya mengangkut sebanyak 260 kl (kiloliter) jenis Pertalite, Pertamax 30 kl, Solar 70 kl, Dexlite (solar nonsubsidi) sebanyak 10 kl.
Selain mengganggu kebutuhan BBM bagi masyarakat, kata dia, kelangkaan ini juga merugikan perusahaan secara materil.
“Tentu kami dari pihak perusahaan tidak punya niat untuk adanya kendala di perusahan kami karena jelas keterlambatan minyak sangat mempengaruhi (pendapatan),” ucapnya.