Karimun, metro12news.id– Dalam upaya memberantas penyelundupan dan menjaga penerimaan negara, TNI Angkatan Laut (TNI AL) bersama Bea Cukai Kepulauan Riau (Kepri) terus memperkuat pengawasan di wilayah perairan strategis. Komitmen ini sejalan dengan arahan Presiden RI melalui program Asta Cita.
Hal ini ditegaskan oleh Komandan Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) IV Batam, Laksamana Muda TNI Berkat Widjanarko dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepri pada Kamis (9/10/2025).
Menurut Berkat, kawasan Kepulauan Riau merupakan jalur penting pelayaran internasional, namun juga rentan terhadap berbagai bentuk pelanggaran hukum, termasuk penyelundupan sumber daya alam seperti pasir timah.
“Kami terus tingkatkan kesiapsiagaan unsur dan personel untuk mendukung penegakan hukum di laut. Upaya ini dilakukan melalui patroli bersama, pertukaran informasi intelijen, hingga pelaksanaan operasi gabungan,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa TNI AL tidak akan mentolerir segala bentuk pelanggaran hukum yang mengancam kedaulatan laut Indonesia.
Sepanjang tahun 2025, kerja sama antara TNI AL dan Bea Cukai Kepri berhasil menggagalkan berbagai upaya penyelundupan, termasuk pengiriman pasir timah ke Malaysia yang ditaksir merugikan negara lebih dari Rp 24 miliar.
Berkat mengapresiasi sinergi antarlembaga tersebut dan mendorong agar keberhasilan ini menjadi semangat untuk terus menjaga kedaulatan maritim Indonesia.
“Keberhasilan ini membuktikan pentingnya kerja sama lintas instansi dalam melindungi kekayaan alam dari aktivitas ilegal,” ujarnya.
Ia juga berharap kolaborasi ini semakin diperkuat melalui operasi bersama yang lebih terencana dan berkesinambungan. “Setiap jengkal laut Indonesia harus kita jaga agar terbebas dari kegiatan yang merugikan negara,” tutupnya. (Redaksi)