Karimun, metro12news.id – Gelar rapat kesiapan energi jelang Natal dan Tahun Baru 2021, Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral Karimun mengaku kecewa.
Kekecewaan Disperkop UKM dan ESDM Karimun itu disampaikan oleh Kabid ESDM, Dr Vanadarones Purba ST., MH,
Pasalnya rapat yang digelar untuk memastikan kesiapan distribusi dan stock Gas LPG 3 Kg bersubsidi beserta Bahan Bakar Minyak (BBM) itu, pihak agen (perusahaan) yang hadir justru diwakilkan, tidak seperti yang diharapkannya yakni dihadiri direktur perusahaan langsung.
Parahnya lagi, pihak PT Pertamina sebagai pihak penting dalam pertemuan itu juga tidak hadir.
“Kita cukup kecewa, karena sesuai undangan, kita telah menyampaikan agar setiap perusahaan (agen atau penyalur-red) tidak diwakilkan, harus direktur yang hadir,” ucap Vandarones Purba, ST., MH.
Menurutnya, hal ini agar perusahaan atau agen langsung dapat mengambil keputusan atau kebijakan sesuai dengan hasil pertemuan, namun dalam pertemuan ini hanya satu perusahaan yang direkturnya hadir, yang lain diwakilkan.
“Padahal cukup jelas disampaikan dalam undangan tidak dapat diwakilkan, hal ini yang membuat kita kecewa,” ucapnya.
Sementara itu, Stok BBM hingga pagi hari ini pertanggal 13 Desember 2021 di SPBU Sungai Pasir sebanyak 45 sampai dengan 50 KL. Untuk SPBU Kompak Kuda Laut, stok saat ini pertalite sebanyak 23 Ton (KL), jumlah akumulatif terhitung hari ini telah tembus mencapai 160 KL pertalite dan 90 KL solar.
Untuk stok Gas LPG 3 Kg hingga akhir Desember 2021 menurut penyampaian lima Agen di Kabupaten Karimun sebagai berikut, PT. Petromas Jaya Abadi.
Stok di gudang saat ini kosong, namun estimasi kedatangan tabung isi dari Uban hingga tanggal 31 Desember 2021 sebasar 30 LO (1 LO = 560 tabung). Agen ini mendistribusikan setiap minggu ke masing – masing pangkalannya.
Lalu, PT Citra Nusa Indah Stok saat ini tabung isi di gudang masih tersedia 4 LO, pengiriman tabung isi dari tanjung Uban ke Karimun sampai dengan 31 Desember 2021 sebesar 35 LO. Agen ini menyalurkan tabung isi kesetiap pangkalannya 1 sampai 2 kali seminggu.
Kemudian PT Bintang Abadi Sejahtera, stok digudang saat ini kosong, perkiraan tabung isi yang masuk dari Tanjung Ubang hingga 31 Desember 2021 sebanyak 39 LO. Kondisi yang sangat memperihatinkan di perusahaan ini terdapat sebanyak 770 tabung rijek atau rusak di Tanjung Uban belum diganti PT Pertamina hingga saat ini dan berada di gudang sebanyak 243 tabung rusak di gudang, pendistribusian tabung isi kesetiap pangkalannya sebanyak 3 kali dalam sebulan.
lalu, PT Lestari Cipta Prima Sakti dan PT Prima Jaya Sukses, stok tabung isi di gudang per hari ini sebanyak 1 LO, estimasi jumlah tabung isi yang akan masuk ke Karimun dari Tanjung Uban hingga 31 Desember sebanyak 68 – 70 LO.
“Di perusahaan ini juga terdapat cukup banyak tabung rusak yaitu di Kundur, hal ini sudah beberapa kali dilakukan pertemuan antara Agen dan Pangkalan bersama Dinas terkait dan kecamatan namun hingga saat belum ada solusi dari PT Pertamina. Data ini sesuai penyampaian dari Agen atau penyalur Gas LPG 3 Kg dan BBM. Kamis, 16 Desember 2021 rencananya akan ada rapat lagi di Batam bersama Pertamina dan keseluruhan Agen/penyalur,” Tutup Vandarones Purba yang juga aktif sebagai pemerhati keselamatan tambang ini.
Hingga berita ini, pihak PT Pertamina yaitu SAM Branch Batam belum dapat dimintai tanggapannya, seperti diketahui di Kabupaten Karimun pernah terjadi kelangkaan gas LPG 3 Kg bersubsidi terparah selama beberapa dekade. Diakar rumput, terjadi kepanikan dan kegauduhan masyarakat yang tidak mendapatkan pasokan Gas.
Sementara itu, Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun tidak memiliki kewenamgan untuk melakukan fungsi pengawasannya hal dikarenakan regulasi yang ada, alhasil kelangkaan masih kerap terjadi, buruknya komunikasi pihak Pertamina tak ayal memperburuk situasi, seperti rapat hari ini yang tidak dihadiri PT Pertamina. (redaksi)