Karimun, metro12news.id – Kasus kematian akibat COVID-19 di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri hampir 100 jiwa.
Pada Rabu 11 Agustus 2021 bertambah lagi 3 kasus. Untuk jumlahnya sampai di tanggal tersebut menjadi 97 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Rachmadi mengatakan, salah satu penyebab meningkatnya kasus kematian akibat COVID-19 di Bumi Berazam adalah, akibat keterlambatan pasien masuk rumah sakit.
“Pasien yang meninggal sudah lansia dan punya komorbid. Rata-rata kasus kematian akibat COVID-19 se-Provinsi Kepri meningkat, seiring bertambahnya positif baru,” ujarnya saat dihubungi rcmnews.id.
Rachmadi menyampaikan, tidak mengetahui secara persis penyebabnya. Tapi salah satu faktornya, masyarakat sering menyembunyikan karena takut dirawat atau diisolasi. Hal itu ini tentu sangat berbahaya.
Seharusnya masyarakat yang mengalami gejala COVID-19 seperti batuk, pilek, demam kemudian anosmia, segera melakukan screening atau pemeriksaan ke rumah sakit atau puskesmas.
“Jangan sampai menunggu sakit yang dialai semakin parah, baru pergi melakukan pemeriksaan ke rumah sakit,” pinta Rachmadi.
Anosmia atau ketidak mampuan seseorang mencium bau lanjutnya, biasanya timbulnya belakangan setelah demam, batuk dan pilek.
Sementara masyarakat atau pasien, tidak mengetahui apakah ada atau tidak penyakit bawaan atau komorbid.
“Apabila pasien ada komorbid misalnya itu diabetes, ginjal, kanker dan pasca stroke, ini tidak boleh disepelekan karena risikonya sangat besar,” tutur Rachmadi.
Ia mengharapkan lagi, bagi masyarakat yang mengalami tanda-tanda atau ada gejala COVID-19 seperti demam, batuk, pilek apalagi anosmia dan juga lemah-lemah, untuk dapat segera screening ke rumah sakit.
“Buat yang sehat tidak terlalu masalah, mungkin dengan minum vitamin, obat demam sembuh. Tapi kita sangat khawatir bagi yang punya komorbid dan sudah lansia, ini harus diperhatikan,” kata Rachmadi mengakhiri.